Thursday, 18 September 2025

BERGUNJING

No: 1.353.05.09-2025 Oleh: M. Syarif Arbi Dari 7 (tujuh) topik omongan yang tidak disukai oleh Rasulullah Muhammad ﷺ, telah ku publish tentang “berbohong”. Sedangkan yang 6 (enam) lainnya: “Bergunjing”, “Adu Domba”, “Ucapan kotor dan kasar”, Mengolok-olok atau mengejek orang lain”. “Bicara yang tak manfaat, “Sumpah palsu”, إِنْ شَاءَ اللَّهُ akan ditulis satu persatu di kesempatan mendatang. Sebagai umat Rasulullah Muhammad ﷺ kiranya sepantasnyalah menghindari ngomong yang tidak disukai oleh Beliau. Di kesempatan ini dipublish mengenai bergunjing. Bergunjing, atau sering disebut juga ghibah, adalah membicarakan keburukan atau aib orang lain di belakang orang tergunjing. Bergunjing adalah merupakan dosa besar. Allah melarang bergunjing termuat dalam surat Al-Hujurat ayat 12 yang berbunyi sebagai berikut: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ "Hai orang-orang yang beriman! Jauhilah prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang." Dalam pada itu sejumlah hadits tentang perihal bergunjing ini diantaranya dikutipkan: لما عٌرج بى مررت بقوم لهم اظفار من نحاس يخمشون وجوههم و صدورهم فقلت :من هؤلاء يا جبريل؟ قال: هؤلاء الذين يأكلون لحوم الناس و يقعون فى أعراضهم. "Ketika saya dimikrajkan, saya melewati suatu kaum yang memiliki kuku dari tembaga sedang mencakar wajah dan dada mereka. Saya bertanya: 'Siapakah mereka ini wahai Jibril? Jibril menjawab: Mereka adalah orang-orang yang memakan daging manusia (gibah) dan melecehkan kehormatan mereka'." (HR. Abu Daud No. 4878, sahih) مَنْ رَدَّ عِرْضَ أَخِيْهِ رَدَّ اللهُ عَنْ وَجْهِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ "Barang siapa yang mencegah terbukanya aib saudaranya niscaya Allah akan mencegah wajahnya dari api neraka pada hari kiamat nanti." (HR. At Tirmidzi No. 1931) Tak sedikit bahaya bergunjing yang mungkin ditemui oleh si peng-gunjing, setidaknya terdapat 3 (tiga) hal: PERTAMA: GUNJING MENGHAPUS PAHALA, MENAMBAH DOSA. Dari sudut pandang agama, selain seperti telah dikemukakan diatas dari ayat Al-Qur’an dan beberapa hadits yang telah dikutip. Amal ibadah penggunjing akan diberikan kepada orang yang digunjing, sebagai bentuk balasan keadilan di akhirat, karena gunjing merupakan kezaliman oleh penggunjing kepada yang digunjing. Jika tidak memiliki cukup pahala, dosa orang yang digunjing akan dibebankan kepada si penggunjing. Merujuk pada hadits Rasulullah Muhammad ﷺ, terkait dengan orang muflis (bangkrut) عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « أَتَدْرُونَ مَا الْمُفْلِسُ ». قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لاَ دِرْهَمَ لَهُ وَلاَ مَتَاعَ. فَقَالَ « إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِى يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلاَةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِى قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِى النَّارِ Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya : “Tahukah kalian siapakah orang orang yang bangkrut itu?” Para sahabat _rodiyallahu ‘anhum_menjawab, “Orang yang bangkrut menurut kami adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta.” Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang pada hari kiamat datang membawa pahala sholat, puasa, dan zakat, namun dia juga membawa dosa mencaci maki si A, menuduh zina si B tanpa bukti, memakan hartanya si C, membunuh si D, dan memukul si E. karena itu, sebagian pahala amal kebajikannya diberikan kepada mereka. Jika pahala kebajikannya sudah habis, sedangkan belum selesai urusannya maka dosa orang yang dianiaya diberikan kepadanya. Kemudian dia dicampakkan ke dalam neraka.” (HR. Muslim). KEDUA: GUNJING MERUSAK HUBUNGAN SOSIAL. Bergunjing menimbulkan fitnah, permusuhan, dan perpecahan. Isi gunjingan kadang belum tentu keadaan yang sebenarnya, dalam hal isi gunjingan tidak benar, maka tergolong fitnah. Jika isi gunjingan sampai ke telinga pihak yang digunjing padahal tidak benar maka terjadi permusuhan dan perpecahan. Umpamanyapun isi gunjingan itu benar hal demikian itu sesungguhnya tetap dilarang oleh agama. Nabi Muhammad ﷺ bahwa, ketika beliau ditanya tentang menggunjing beliau bersabda, ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ “Engkau membicarakan saudaramu tentang sesuatu yang ia tidak suka (bila itu dibicarakan)” Ada yang bertanya, : قِيلَ أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِى أَخِى “Bagaimana bila yang aku katakan itu memang benar ada pada saudaranya ?” Beliau menjawab. إِنْ كَانَ فِيهِ مَا تَقُولُ فَقَدِ اغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيهِ فَقَدْ بَهَتَّهُ “Jika memang benar bahwa yang kau katakan itu ada padanya, berarti engkau telah menggunjingnya, jika itu tidak ada padanya, berarti engkau telah berdusta tentangnnya” Hadits Riwayat Muslim dalam Al-Birr Wash Shilah (2589) Bila salah seorang teman sekerja atau teman dalam masyarakat diketahui suka bergunjing, akan menghilangkan kepercayaan antar teman, saudara, atau rekan kerja. Juga pergunjingan dapat menjadi pemantik konflik yang besar, kadang hanya karena hal kecil yang dibicarakan dalam pergunjingan. KETIGA: GUNJING BERDAMPAK PSIKOLOGIS. Orang yang suka bergunjing sering merasa gelisah, lantaran khawatir isi gunjingannya tersingkap. Umumnya penggunjing disebabkan iri hati terhadap orang yang digunjingnya. Dalam hal hasil gunjingannya tidak menyebabkan pengaruh apapun bagi orang yang digunjingnya yang bersangkutan akan kesal, kecewa, resah dan gelisah. Jika diketahui oleh pihak tergunjing, dapat menyebabkan luka batin, depresi, atau trauma sosial, mempengaruhi hubungan silaturahim. Baik dikutip larangan iri hati. وَلَا تَتَمَنَّوْا۟ مَا فَضَّلَ ٱللَّهُ بِهِۦ بَعْضَكُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۚ “Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain……...” (An-Nisa Ayat 32) Sungguh tidak mudah memelihara diri dari perilaku bergunjing, namun sebagai ikhtiar dapat diupayakan dengan menjaga lisan, dan pikirkan: “Apakah diri kita sendiri rela jika digunjing?”. Sibukkan diri dengan hal-hal produktif. Bergaul dengan orang-orang yang shaleh. Minta maaf jika terlanjur bergunjing, dan mohon ampun kepada Allah. Kita berdo’a semoga Allah memelihara kita dari perbuatan bergunjing, sehingga terselamatkan dari bahaya bergunjing di dunia sampai ke akhirat. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْن , وَسَلَـٰمٌ عَلَى ٱلْمُرْسَلِين , اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْن Jakarta, 18 September 2025, 25 Rabiul Awal 1447H.

No comments:

Post a Comment