Saturday, 18 October 2025

QALBU yang KERAS

Disajikan: M. Syarif Arbi No: 1.364.07.10-2025 Di tulisan sebelum ini telah disinggung bahwa “qalbu” adalah abstrak (tidak teraba). Qalbu BUKAN “hati” dalam pegertian organ tubuh manusia terletak di rongga perut atas kanan, dibawah diafragma, dibawah rusuk, dimana untuk orang dewasa berat normalnya sekitar 1,2–1,5 kg, sedangkan ukurannya sekitar 13,5–14,5 cm dari atas ke bawah. Di tulisanku yang lalu kusebutkan “qalbu” yang dimaksudkan adalah dimaknakan sebagai hati nurani atau inti jiwa manusia, tempat bersemayamnya iman, niat, kesadaran, dan kecenderungan spiritual. Dilain sisi di qalbu juga terbersit/terlintas niat jahat, rencana berbuat dosa, mengatur siasat penipuan dan kecurangan. “Qalbu”; adalah tempat ketaqwaan dan kefasikan dimungkinkan terhimpun (Surat Asy-Syams Ayat 8) فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَىٰهَا “Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya”. Qalbu tempat kecenderungan manusia berbuat baik dan ketergodaan berbuat jahat, apabila seseorang sering memperturutkan keinginan berbuat jahat, maka qalbu akan mengeras. Jika Qalbu sudah mengeras (قلب القاسي) maka seseorang tidak terpengaruh lagi dengan kebenaran, tidak dapat lagi disentuh oleh nasihat, tidak tergerak lagi untuk melakukan kebaikan. Qalbu seperti ini tertutup dari petunjuk Allah, cenderung pada maksiat, dan sulit menerima peringatan atau ilmu yang bermanfaat. Surat Al-Hajj Ayat 46 أَفَلَمْ يَسِيرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَآ أَوْ ءَاذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا ۖ فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى ٱلْأَبْصَٰرُ وَلَٰكِن تَعْمَى ٱلْقُلُوبُ ٱلَّتِى فِى ٱلصُّدُورِ “Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai qalbu yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah qalbu yang di dalam dada”. Dapat dipahamkan bahwa tanda2 qalbu seseorang sudah mengeras apabila: 1. Tidak terpengaruh oleh nasihat agama., 2. Meremehkan dosa, bahkan merasa biasa saja berbuat maksiat., 3. Berpaling dari kebenaran, meskipun sudah jelas., 4. Tak mau menerima masukan atau nasihat., 5. Cinta dunia yang berlebihan, dan lalai dari akhirat. 6, Tidak merasa bersalah ketika berbuat salah. Jika qalbu sudah mengeras maka kecelakaan besar bagi diri yang memiliki qalbu yang keras itu: فَوَيْلٌ لِّلْقَٰسِيَةِ قُلُوبُهُم مِّن ذِكْرِ ٱللَّهِ ۚ. ………………” “…………..Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu qalbunya untuk mengingat Allah………..” (surat-az-zumar-ayat-22) Penyebab Qalbu Menjadi Keras: 1. Banyak berbuat dosa dan maksiat., 2. Lalai dari mengingat Allah (zikir)., 3. Terlalu cinta dunia dan melupakan akhirat., 4. Tidak pernah membaca atau mentadabburi Al-Qur’an., 5. Berkawan dengan orang yang buruk akhlaknya. Agar terhindar dari mengerasnya qalbu, hendaklah periksa diri adakah tanda2 tersebut di atas pada diri, hindari penyebabnya qalbu mengeras tersebut di atas. Inti pokoknya harus senantiasa mengingat Allah. Iringilah dengan do’a (telah dimuat di tulisan nomor sebelum ini). Perhatikan sabda Rasulullah Muhammad ﷺ: عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تُكْثِرُوا الْكَلَامَ بِغَيْرِ ذِكْرِ اللَّهِ فَإِنَّ كَثْرَةَ الْكَلَامِ بِغَيْرِ ذِكْرِ اللَّهِ قَسْوَةٌ لِلْقَلْبِ وَإِنَّ أَبْعَدَ النَّاسِ مِنْ اللَّهِ الْقَلْبُ الْقَاسِي Dari Abdullah bin Dinar menuturkan bahwa sahabat Ibnu Umar berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Janganlah kalian banyak bicara tanpa ada berdzikir kepada Allah (menyebut nama Allah), karena banyak bicara tanpa ada berdzikir kepada Allah (menyebut nama Allah) akan membuat hati (qalbu) menjadi keras, dan orang yang paling jauh dari Allah adalah orang yang berhati (berqalbu) keras.” (Hadits Riwayat At-Tirmidzi nomor: 2335 dan al-Mundziri, dengan sanad yang hasan). Semoga Allah memeliharakan kita semua dari mengerasnya hati (qalbu), dengan ikhtiar menditeksi semua penyebab qalbu menjadi keras, sedini mungkin mengecek tanda2nya pada diri masing2, selanjutnya menghindarinya. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Jakarta, 27 Rabiul Akhir 1447H. 19 Oktober 2025.

No comments:

Post a Comment