Thursday, 16 October 2025
Dosa MERUSAK Qalbu
Disajikan: M. Syarif Arbi
No: 1.363.06.10-2025
Qalbu (قلب) secara harfiah diartikan "hati" berwujud non fisik (tak teraba). Dalam bahasa Indonesia, qalbu sering dimaknakan sebagai hati nurani atau inti jiwa manusia, tempat bersemayamnya iman, niat, kesadaran, dan kecenderungan spiritual. Dilain sisi di qalbu juga terbersit niat jahat, rencana berbuat dosa, mengatur siasat penipuan dan kecurangan, meskipun “si qalbu” tau bahwa semuanya itu adalah dosa tidak baik untuk dilakukan. Sesungguhnya qalbu dapat membedakan antara yang benar dan yang salah.
Kata qalbu berasal dari akar kata ق ل ب yang berarti “berbolak-balik” atau “berubah-ubah”. Itulah sebabnya maka sifat qalbu manusia yang mudah berubah kadang taat,….. kadang lalai……; …..kadang ikhlas,……. kadang riya'. Allah memang menciptakan qalbu manusia itu berpontensi baik dan berpotensi jahat. (Surat Asy-Syams Ayat 8)
فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَىٰهَا
“Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya”.
Agar potensi فُجُورَ tidak dominan pada qalbu, Nabi Muhammad ﷺ mengajarkan do’a:
"يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ وَالثَّبَاتِ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ وَطَاعَتِكَ"
"Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hati kami pada agama-Mu dan ketaatan kepada-Mu.
"يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ"
"Wahai Zat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu.
Ketahuilah bahwa disetiap diri manusia dimungkinkan tempo2 akan bersemayam salah satu dari 3 (tiga jenis) qalbu sebagai berikut:
1. "Qalbin Salim" ( قَلْبٍ سَلِيْمٍ ) "hati yang selamat" atau "hati yang sehat". Wujud qalbin salam, adalah hati yang bersih, tenang, dan terhindar dari penyakit hati, sehingga membawa ketentraman bagi pemiliknya.
2. "qalbu mayyit" ( قَلْبٌ مَيِّتٌ ) "hati yang mati". Istilah ini merujuk pada hati yang tidak lagi peka terhadap kebenaran, tidak dapat mengenali Tuhannya, dan dikuasai oleh hawa nafsu.
3. "Qalbu Maridh" ( الْقَلْبُ مَرِيْضُ ); "hati yang sakit". Hati ini bisa beriman, tetapi bercampur memiliki banyak penyakit hati seperti iri, dengki, kemunafikan dan hasad.
Mari kita interospeksi diri, dimanakah agaknya posisi qalbu diri ini masing2 dari 3 jenis qalbu diatas.
Nabi Muhammad ﷺ menjelaskan bahwa qalbu adalah pusat terpenting dalam perilaku manusia. Dalam banyak hadits, beliau mengingatkan tentang hal-hal yang bisa merusak qalbu ada 6 (enam) perkara yaitu: 1. Berbuat dosa dan maksiat., 2. Terlalu Banyak Bicara yang Tidak Bermanfaat., 3. Makan Berlebihan., 4. Cinta Dunia dan Lupa Akhirat., 5. Lalai dari Zikir dan Membaca Al-Qur’an., 6. Dengki, Iri, dan Hasad.
Di artikel singkat ini, dibicarakan perusak qalbu perkara pertama yaitu “berbuat dosa dan maksiat” sedang 5 (lima) perkara lainnya إِنْ شَاءَ اللَّهُ menyusul.
PERTAMA, DOSA MENODAI QALBU.
Rusaknya qalbu lantaran dosa dan maksiat, mari direnungkan firman Allah dan hadist sebabagi berikut:
كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.” (QS. Al Muthaffifin: 14)
Ayat di atas diterangkan dalam hadits:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا أَخْطَأَ خَطِيئَةً نُكِتَتْ فِى قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فَإِذَا هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ سُقِلَ قَلْبُهُ وَإِنْ عَادَ زِيدَ فِيهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ وَهُوَ الرَّانُ الَّذِى ذَكَرَ اللَّهُ ( كَلاَّ بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ) »
Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya sebuah titik hitam. Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya dibersihkan. Apabila ia kembali (berbuat maksiat), maka ditambahkan titik hitam tersebut hingga menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan “ar raan” yang Allah sebutkan dalam firman-Nya (yang artinya), ‘Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka’.” ( HR. At Tirmidzi no. 3334, Ibnu Majah no. 4244, Ibnu Hibban (7/27) dan Ahmad (2/297). At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).
KEDUA; DOSA MERUSAK JIWA DAN PERILAKU.
Ketika qalbu rusak karena dosa maka: Niat menjadi tidak ikhlas. Mudah berbuat zalim. Sulit menerima nasihat. Tidak khusyuk dalam ibadah. Merasa tenang dalam maksiat. Sulit untuk taubat. Mudah terjebak dalam syahwat dan syubhat. Kehilangan rasa takut kepada Allah. Merasa aman dari azab Allah (padahal ini bahaya besar).
Dari An Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ
“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599).
Mudah2an kita semua sama2 mendapatkan perlindungan Allah dari dosa2 yang dapat merusak Qalbu.
آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
بارك الله فيكم
وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Jakarta, 23 Rabiul Akhir 1447H.
16 Oktober 2025.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment