Karena
sudah umum berlangsung setiap hari, kita jadi tidak menyadari hal-hal
semestinya istemewa di dalam tubuh kita sendiri. Bagi yang senang di ajak
merenung, tapi bukan bermenung, ayo kita lihat jemari kita. Jemari di dalam genggaman kita sama kiri dan
kanan normalnya 10, mereka terlahir sama ikut bersama kita dilahirkan ibunda.
Bahasa Indonesia memberi nama-nama masing-masing jari itu adalah:
·
Kelingking, agak kecil dari jari lainnya
tertancap di ujung tangan kita di posisi paling pinggir.
·
Jari manis, menduduki posisi kedua dari sisi,
fosturnya lebih besar dari jari kelingking juga lebih tinggi.
·
Menyusul jari tengah, lebih besar dari
kelingking dan jari manis, letaknya di tengah-tengah juga tertinggi dari
jari-jari lainnya, besarnya hanya lebih sedikit dari jari manis.
·
Berikutnya jari telunjuk, ini jari lebih rendah
dari jari manis dan jari tengah, besarnya sama dengan jari manis posisinya
mendekati ibu jari.
·
Terakhir ibu jari, ini jari ruasnyapun hanya dua
ruas beda dengan yang lainnya punya tiga ruas. Kemenangannya biar pendek tapi
ibu jari agak gemuk dari jari lainnya.
Total
ruas jemari kita sebelah tangan adalah 14. Kiri kanan jadi 28 ruas. Apa makna
28 ruas dari 360 ruas tubuh kita (informasi hadist) belum paham saya maknanya.
Yang pernah kudengar ada hadist bahwa 360 ruas seluruh tubuh kita setiap hari
perlu diberikan sedekah. Sedekah itu dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu:
Membersihkan sampah di masjid, atau menyingkirkan duri/paku di jalan, atau
shalat dhuha dua rakaat.
Kembali
ke makna jemari kita yang lahirnya sama, tetapi besarnya, panjangnya berbeda.
Sepertinya memberi makna bahwa kehidupan kita di dunia ini mamang di desain
oleh Yang Maha Kuasa tidak sama nasib keberuntungannya. Ada yang berkedudukan
tinggi, ada yang biasa saja dan bahkan ada yang rendah. Ada yang hidupnya makmur, mewah harta melimpah
ruah, ada yang hidup dengan hanya cukup memenuhi kehidupan sehari-hari. Dibalik
itu ada yang hidup jauh dibawah kebutuhan, pagi makan belum tentu ada yang
dimakan sore, apalagi cadangan makan untuk besok.
Walau
berbagai Kondisi kehidupan dan nasib tersebut di atas, bagaikan suatu tamsil
makna dari jemari tersebut bahwa setiap dari jari jemari tersebut mempunyai fungsi
masing-masing yang fungsi tersebut suatu jari kurang pas bila dilaksanakan oleh
jari yang lain dalam kerjasama yang kompak contohnya:
1.
Jari kelingking berfungsi sebagai “petugas
kebersihan ringan” dianya dapat masuk ke rongga-rongga yang sempit dalam tubuh
kita. Jari lain tak sanggup melaksanakannya. Contoh telinga yang sedikit
terpapar gatal atau ada sesuatu yang ada di dalam nya maka sesuatu yang
mengganggu itupan dapat diatasi, demikian juga “upil” tak mungkin dapat diraih
dengan ibu jari dan banyak lagi rongga lain ditiubuh kita yang dapat
dibersihkan dengan kelingking, silakan pembaca kemontari sendiri.
2.
Jari manis, banyak orang yang memanfaatkannya
untruk menempatkan cincin. Suatu ketika pernah kubertanya kepada seorang kakek,
apa gunanya kakek memakai cincin. Jawaban si kakek sederhana tapi masuk akal. “Kalau
suatu saat saya abis umur, misalnya sedang bertamu dirumahmu, atau rumah
keluarga, paling tidak cincin ini dapat dijadikan uang untuk sekedar membeli
kain kafan”. “Tidak selalu pada saat itu nanti (kematian tiba) keluarga dalam
keadaan siap, atau apakah dapat diyakini bahwa kita mati di tengah keluarga”.
Setidaknya memberi makna bahwa jari manis adalah berfungsi untuk bendahara
berjalan, siap menyimpan ala kadarnya untuk keperluan mendesak. Setidak nya
menurut kakek ini.
3.
Bila kelingking berfungsi untuk kebersihan
ringan, maka fungsi jari tengah berfungsi untuk kebersihan kelas berat.
Perhatikanlah bila habis “kebelakang”, baru dapat bersih maksimal bila dibantu
oleh jari tengah, tapi tak akan cocok jika dilakukan oleh kelingking. Begitu
juga kalau ketiak kebetulan perlu di control, maka jari utama pengontrolnya
adalah jari tengah.
4.
Sedangkan jari telunjuk, dianya berfungsi suntuk
menunjukkan arah, berfungsi untuk menyatakan setuju, menyatakan ingin sesuatu,
ingin bertanya, ingin menyampaikan pendapat dan juga untuk memberikan komando.
5.
Adapun ibu jari berfungsi sebagai pernyataan
salut, memberikan pujian, menyatakan setuju,
membenarkan.
Khusus
mengenai komando, kadang juga dapat dilakukan oleh telunjuk dan kadang
dilakukan dengan ibu jari. Ada yang
memberikan makna, kalau orang memberikan komando atau menunjuk arah dengan
menggunakan telunjuk, otomatis ibu
jarinya juga ikut mengarah kedepan. Dengan demikian orang ini punya
kepribadian, bahwa 40% suka mengoreksi orang lain, sementara 60 % mengoreksi
diri sendiri. Dua jari kedepan/kearah luar, tiga jari mengarah kedirinya. Sementara
bila orang sering memberikan petunjuk atau komando dengan ibu jarinya, orang
ini dalam hidup, dianya mengoreksi orang lain 20% dan 80% intstropeksi diri,
karena empat jarinya menghadap ke dirinya hanya satu yang kedepan/kearah luar. Bagaimana
pula kalau menunjukkan arah atau mempersilahkan dengan semua jari, kalau begitu
100% mengoreksi orang sementara tak ada yang mengoreksi dirinya, sementara itu
ada yang mengatakan bahwa itu tanda ketulusan, karena semua yang ada padanya
diberikan. Kalau begitu bila orang menunjukkan arah atau mengomando dengan
mengepalkan seluruh jarinya, artinya 100% mengoreksi dirinya namun ada
berpendapat bahwa itu tandanya penuh kesungguhan dan bersemangat. Silahkan
berpendapat, sebelum berpendapat itu dilarang.
Begitu
lah makna dari jemari, yang saya dapat ketengahkan semoga para pembaca dapat
memberikan pemaknaan yang lebih baik. Terimkasih bagi anda yang meluangkan
waktu untuk membaca tulisan ini sejenak, ditengah-tengah anda membaca bacaan
yang berat-berat berseleweran di dunia maya sekarang ini. Semoga tulisan ini
tidak mengusik kenyamanan pembaca dan menjadi bacaan yang menyenangkan. Selanjutnya
semoga dapat menjadi bahan renungan betapa hebatnya penciptaan diri kita ini
oleh Yang Maha Pencipta. Wallahu ‘alam bishawab Barakullahu Fikum.
No comments:
Post a Comment