1.
Anak panah yang meluncur dari busurnya, meskipun
salah sasaran, ya sudah itulah yang terjadi. Tak mungkin untuk ditarik kembali.
Jadi seorang pemanah berhati-hati betul membidikkan anak panahnya agar
benar-benar mengenai sasaran. Karena anak panah kalau sudah melesat, maka tidak
dapat ditarik undur ke busurnya lagi.
2.
Kata-kata yang meluncur dari mulut, tak mungkin
lagi untuk ditarik kembali masuk ke dalam mulut. Karena itulah keluarkanlah
dari mulut perkataan yang baik-baik saja, kalau tak dapat mengeluarkan
kata-kata yang baik dan benar, lebih baik diam. Sebab kalau kata-kata yang sudah dikeluarkan bagaimanapun caranya
tidak dapat ditarik kembali, walau dengan bermiliar maaf. “luka ditangan dapat
dibebat. luka di hati bagaimana mencari obat” Patut kiranya menjadi referensi
hadist berikut:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ
بِاللهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ.
Man
kana yukminu billahi wal yaumil akhir, fal yakul hairan au liyashmut (“Barangsiapa
yang
beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaklah dia berkata
yang
baik atau hendaklah diam.”) (HR. al-Bukhari dan Muslim dari sahabat Abu
Hurairah).
3.
Dengan adanya dunia maya, teknologi ini memungkinkan
siapa saja untuk menulis. Sesuatu yang sudah ditulis dan dipublikasikan tak
mungkin untuk ditarik kembali. Oleh karena itu, sebelum dipublikasikan
hendaknya ditulis berupa draft jangan langsung dipublikasikan, dipertimbangkan
benar-benar apakah nanti kalau dipublikasikan akan menyakiti orang atau
golongan, pokoknya jika menyakiti/merugikan pihak lain lebih baik urung
ditayangkan.
Bila
anda geram akan sesuatu keadaan, hasrat menulis tak tertahankan, adalah baik
jika kegeraman anda itu anda tulis jika perlu di print untuk mengurangi sakit
hati anda atas kegeraman tersebut. Biasanya sesudah ditulis dan dibaca, maka
kegeraman anda sudah sedikit terobati. Umpamanya masih juga anda ingin
mempublikasikan tulisan kegeraman anda itu, cobalah diperhalus redaksinya
sedemikian rupa sehingga sasaran kegeraman anda mengena, tetapi si saranan
tidak tersinggung/ tidak dirugikan, setidaknya jikapun sasaran kegeraman anda
karena tulisan anda itu mengenai diri seseorang/atau golongan/badan, dianya tak
dapat melaporkan anda sebagai pencemaran nama baik. Misalnya tidak menyebut
nama, pakai perumpamaan sebagai misal dan banyaklah keragaman bahasa kita dapat
digunakan.
Semoga
komunikasi kita lancar tetapi aman.
No comments:
Post a Comment