Kenapa
Udel disebut juga Pusat. Mungkin karena lokasinya berada di tengah-tengah. Sama
jaraknya dari Pusat ke ubun-ubun dan dari Pusat ke telapak kaki juga antara pinggang kiri dan pinggang kanan dengan
pusat sama jauhnya. Tidak peduli orang jangkung atauwa orang cebol, lataknya
tetap saja di tengah. Kita pernah makan lewat tali pusat, selagi masih dalam
kandungan Ibu. Tali pusat atau “funiculus
umbilicalis” adalah saluran kehidupan bagi janin selama dalam kandungan.
Dikatakan saluran kehidupan karena saluran inilah yang selama kehamilan
menyuplai zat-zat gizi dan oksigen ke janin. Tetapi begitu bayi lahir, saluran
ini sudah tak diperlukan lagi sehingga harus dipotong dan diikat atau dijepit.
Begitu ajiab ciptaan Allah. Kita
yang lahir kedunia ini adalah “pemanang” diantara jutaan sel yang ditumpahkan Ayah
berenang di rahim Ibu dalam proses pembuahan. Satu satu sel yang menang dan
lolos, adalah kita selanjutnya berproses menjadi bayi di kandungan Ibu. Belum
cukup sampai disitu, keajaiban berlangsung lagi dimana kita hidup dalam
kegelapan di dalam kandungan Ibu, tanpa makan, tanpa minum dan tanpa bernafas.
Hidup kita tergantung pada Tali Pusat.
Keajaiban berikutnya setelah sampai saatnya kitapun keluar dari perut
Ibu melalui pintu yang sangat sempit, kita diselamatkan atas kehendak yang
kuasa lolos ke dunia. beberapa saat kemudian makanan kita diganti tadinya
melalui tali pusat, berubah menjadi putting susu ibu yang mengalir beberapa
waktu setelah kita lahir, dimana sebelumnya belum tersedia. Keajaiban-keajaiban
itu tidak banyak diantara kita yang merenungkannya seraya bersyukur kepada Maha
Pencipta. Ooo Kalau Begitu diri ini adalah produk ajaib.
Kalau kita maulah sejenak dalam
sehari merenungkan tentang asal kejadian kita dan dengan penuh kesadaran, maka
kitapun dapat petik diantara sekian banyak hasil renungan itu adalah:
1.
Bahwa diri ini sebelum lahir ke dunia
sudah dilengkapi dengan kebutuhan dasar secukupnya.
2.
Bahwa setelah lahir ke dunia serta
merta disediakan kebutuhan dasar pengganti untuk meneruskan proses kehidupan.
3.
Bahwa selanjutnya usrusan kebutuhan
dasar setelah lepas dari ayoman orang tua, telah disediakan pula untuk kita
masing-masing sesuai keperluan.
4.
Yakinlah bahwa Allah akan memberikan
sesuai keperluan kita, dan kadang tidak mengabulkan sesuai permintaan kita.
5.
Jika Allah tidak mengabulkan yang
kita minta, hanya memberikan yang kita perlukan, yakinlah bahwa Allah telah
menyelamatkan kita. Bukan sedikit orang yang dilimpahi kemewahan sesuai
permintaannya, ujung-ujungnya membawa malapetaka buat dirinya dan keluarga di
dunia dan bukan mustahil sampai ke akhirat sana.
Kembali ke soal “Tali Pusat”. Ada
semacam tradisi orang tua kami di
kampung dulu, tali pusat anak-anak mereka disimpan dengan baik di tempat khusus
yang aman. Tali pusat yang diawetkan dibungkus rapi, gunanya beragam. Diantara
gunanya adalah bila anak yang punya Tali Pusat diserang penyakit sawan, Tali
pusat di rendam dan airnya diminumkan. Juga bila anak-anak mereka suka
berantem, tidak akur, tali-tali pusat mereka direndam sama-sama dan diam-diam
dicampurkan diminuman mereka. Tentu keyakinan ini susah dibuktikan secara
ilmiah dan medic. Akan tetapi itulah tradisi yang kadang mendatangkan inspirasi
bagi para peneliti.
No comments:
Post a Comment