Sunday 9 June 2024

TIGA ritual QURBAN

Oleh: M. Syarif Arbi No: 1.252-06-3.2024 Ritual Qurban yang pertama kali dilakukan oleh manusia dilaksanakan dua orang anak Nabi Adam yaitu “Habil dan Qabil”. Dua bersaudara ini disuruh berkurban oleh bapak mereka, Nabi Adam, sebagai media untuk Nabi Adam memutuskan sengketa calon istri. Siti Hawa melahirkan anak hanya sekali yang tunggal, yaitu saat melahirkan Nabi Syits, yang lahir menggantikan Habil karena dibunuh saudaranya sendiri, Qabil. Semua anaknya terlahir kembar “fraternal” atau “dizigotik” yaitu seorang bayi lelaki dan seorang bayi perempuan disuatu kali kelahiran, kedua bayi itu disebut saudara sekandung. Ketentuan di zaman Nabi Adam, karena belum ada manusia lain, maka anak2 mereka dinikahkan silang sesaudara, dengan aturan anak2 kembar sekandung tidak boleh menikah. Qabil lahir bersama dengan saudari satu kandung yang bernama Iqlima. Konon, Iqlima terlahir sebagai wanita berparas cantik rupawan. Sementara Habil lahir dengan saudari kandung bernama Labuda, tidak secantik Iqlima. Sesuai aturan yang berlaku, maka Qabil harus menikah dengan Labuda. Sementara Habil menikahi Iqlima. Qabil tidak terima. Ia hanya mau menikahi saudari satu kandungnya, Iqlima, yang memiliki paras cantik rupawan. Menyikapi sengketa itu, Nabi Adam as mengadakan semacam sayembara kepada kedua putranya itu dengan memerintahkan untuk berqurban. Barang siapa yang qurbannya diterima oleh Allah swt, dia lah yang lebih berhak menikah dengan Iqlima. Ketika itu sebagai tanda qurban diterima, apabila material yang diqurbankan disambar oleh api yang turun dari langit. Al-hasil ritual qurbanpun dilaksanakan; Qabil yang seorang petani berqurban dengan hasil kebun miliknya. Sementara Habil yang hidup sebagai peternak berqurban dengan seekor kambing terbaik yang ia miliki. Qurban Habil diterima Allah swt, sedangkan qurban Qabil tertolak lantaran Qabil berqurban dengan hasil tanaman yang buruk. Di kisah ini diketahui bahwa material qurban ketika itu belum ditetapkan berupa hewan, agaknya sesuai dengan kepemilikan hasil usaha masing2. Dari persembahan qurban yang dikeluarkan masing-masing Qabil dan Habil, dapat dinilai, mana yang benar-benar ikhlas, dan mana yang tidak ikhlas. Ditolaknya qurban Qabil mengindikasikan bahwa Qabil bukanlah seorang yang ikhlas dan bertakwa serta taat kepada Allah swt. Usai qurbannya tertolak sempat terjadi dialog Habil dan Qabil, diabadikan di surat Al Ma’idah ayat 27: Qabil berkata: لَأَقۡتُلَنَّكَۖ إِ = sungguh aku akan membunuhmu. Habil menjawab: إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ ٱللَّهُ مِنَ ٱلۡمُتَّقِينَ = sesungguhnya Allah hanya menerima qurban dari orang yang taqwa. Ritual Qurban yang kedua; ialah qurban Nabi Ibrahim mengorbankan putranya Nabi Ismail. Ritual kurban pertama, dilaksanakan oleh putera nabi Adam: 1. Atas perintah nabi Adam, untuk menentukan pilihan istri, 2. Sekaligus juga untuk membuktikan ketaqwaan kepada Allah. 3. Material yang diqurbankan sesuai apa hasil usaha yang dimiliki masing2. Sedangkan ritual qurban yang kedua; Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail: 1. Atas perintah langsung dari Allah, melalui mimpi يَـٰبُنَىَّ إِنِّىٓ أَرَىٰ فِى ٱلْمَنَامِ أَنِّىٓ أَذْبَحُكَ فَٱنظُرْ مَاذَا تَرَىٰ “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" (As-Saffat 102) 2. Material yang dikurbankan adalah anak semata wayang. Dimana nabi Ismail yang akan diqurbankan menjawab ayahnya: يَـٰٓأَبَتِ ٱفْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِىٓ إِن شَآءَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلصَّـٰبِرِينَ "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar" (As-Saffat 102) 3. Sama dengan ritual qurban yang pertama qurban Ibrahim dan Ismail ini juga sebagai ujian ketaqwaan, justru kepada kedua nabi Allah Ibrahim dan Ismail. Peristiwa tersebut diabadikan dalam Al-Qur’an Surat As-Saffat (37) Ayat 102-108. (untuk memperpendek artikel) silahkan lihat di kitab Al-Qur’an. Giliran kita di zaman now, beberapa hari lagi akan melaksanakan qurban ritual ke tiga; dasarnya adalah: 1. Atas perintah Allah mengacu kepada surat Al-Kausar ayat 2, فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ "Maka laksanakanlah sholat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah)." 2. Yang diqurbankan juga adalah harta diwujudkan hewan qurban, sapi, kambing, domba, unta. وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِّيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلٰى مَا رَزَقَهُمْ مِّنۢ بَهِيمَةِ الْأَنْعٰمِ ۗ فَإِلٰهُكُمْ إِلٰهٌ وٰحِدٌ فَلَهُۥٓ أَسْلِمُوا ۗ وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِينَ "Dan bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (qurban) agar mereka menyebut nama Allah atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa hewan ternak. Maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan sampaikanlah (Muhammad) kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)," (QS. Al-Hajj 22: Ayat 34) 3. Tujuan berqurban juga sama dengan ritual qurban pertama dan kedua yaitu dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah untuk menuju taqwa. لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَآؤُهَا وَلٰكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوٰى مِنْكُمْ ۚ كَذٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ ۗ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِينَ "Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu. Demikianlah Dia menundukkannya untukmu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik." (QS. Al-Hajj 22: Ayat 37) Semoga qurban yang kita laksanakan mendapat nilai yang terbaik disisi Allah swt. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Jakarta, 3 Dzulhijjah 1445 H. 10 Juni 2024

No comments:

Post a Comment