Ada-ada
saja perilaku orang sudah masuk usia senja. Umur orang Indonesia menurut hasil
penelitian CIA publikasi Desember tahun 2012, wanita rata-rata 74,29 tahun dan
lelaki 69,07 tahun. Kenapa wanita punya kesempatan hidup lebih panjang dari
pria, tidak pula dijelaskan dalam penelitian itu. Mungkin untuk membuat pembaca
berkomentar sebabnya kakek lebih dulu habis umur ketimbang nenek, di bawah ini
kisahnya.
Seorang
kakek sudah usia di atas 75, malah lebih dari rata-rata. Setiap hari di rumahnya
menjadi kurang tentram, sering dimarahi nenek. Ada saja pangkal kemarahan
nenek, kadang sedang asik duduk dikursi baca Koran ditundung nenek untuk pindah
duduk, lantaran si nenek mau nyapu atau ngepel. Kadang kakek sedang berada di
halaman depan di panggil nenek, lantas tak nyahut karena tak terdengar, si
nenek marah menganggap tidak memperdulikan. Suatu ketika kakek berkunjung ke tempat
temannya, telat pulang dapat omelan juga. Ketika di meja makanpun tak luput
mendapat omelan nenek kadang gara-gara sepele, ada sebutir nasi nempel di luar
mulut, dibibir bawah. Pokoknya si kakek serba salah. Sampai-sampai ketika nenek
mau kondangan bersama kakek, salah nenek sendiri nyenggol botol minyak wangi,
tumpah, juga kakek yang dipersalahkan, ngajak buru-buru berangkat.
Begitu
rupanya, pasangan yang sudah renta itu berubah perilakunya. Pernah kutulis
dalam blog ini juga tentang nenek dan kakek berselisih hanya gara-gara sambal,
hanya gara-gara celana pendek si kakek salah nenek nyimpan, hanya gara-gara
kiriman uang dari anak dari luar kota, tertuju ke nama salah seorang dari
mereka. Sampai pisah dompet, padahal dulu semasa masih aktif punya dompet satu.
Si kakek mencari isi dompet si nenek mengatur pengeluaran isi dompet.
Ceritaku
di blog yang lalu, kakek yang ngambegkan, dalam cerita sekarang rupanyanya
nenek yang meresahkan kakek, membuat kakek serba salah. Apakah ini ada
hubungannya dengan upacara “melempar sirih” waktu jadi manten dulu. Budaya
Jawa, sepasang penganten yang pertama kali ketemu dalam upacara akan akad
nikah, mereka dibekali sirih yang sudah dilengkapi ramuannya (Kapur, pinang dan
gambir). Pasangan tersebut saling melemparkan sirih tersebut, konon siapa yang
lebih dulu melempar dan kena, akan lebih dominan dalam kelangsungan hidup rumah
tangga nanti. Apakah si kakek yang kuceritakan ini, dulunya kalah “perang
sirih” dulu. Entahlah.
Anak
cucu mereka memantau keadaan kakek dan nenek dalam cerita ini, karena sudah
semakin sering bertengkar hanya soal-soal yang sepele. Maka ditempuh suatu
jalan yang cukup arif yaitu memberikan kegiatan untuk si kakek, supaya setiap
hari keluar rumah. Mereka menyewakan sebuah kios di pasar untuk dijaga si kakek
setiap hari, mulai pagi sampai sore. Dasar tujuannya bukan komersiil, di kios
hanya menjual barang-barang kecil, seperti jarum, peniti, benang, retsleting,
kancing dan aneka peralatan menjahit. Tujuan menyewa kios itu hanya untuk
mengelakkan si kakek dari omelan nenek.
Diusiaku
64 tahun ini, ada teman sarankan ambil S3. Sudah kutanyakan juga terms and
conditions program tersebut, agaknya dari berbagai hal dapatlah dipenuhi.
Sementara itu kutanyakan kepada pengelola program tersebut “apakah masih ada
gunanya orang usia 64 sekolah lagi, nanti lulus kalau lancar usia 67,5. Sisa
1,57 tahun”. Pengelola program jawab “ada yang usia 75 baru selesai pak”.
Istriku menimpali memang kalau usia 75 banyak gunanya, seperti “Kakek nyewa kios ngelakkan nenek nyrocos”
Kutulis
untuk mengingatkan dariku, dibulan Maret
tanggal 15, 2014 usiaku berbilang 64 tahun, sehingga sisa hidupku bila sampai
ke rata-rata orang Indonesia tinggal 5,07 tahunan lagi. Ku mohon kepada Allah
menjadikan istriku anak dan cucuku menjadi hamba Allah yang Taqwa kepada Allah
s.w.t., bermanfaat untuk ummat manusia, selamat hidup di dunia dan sejahtera
hidup di akhirat kelak dan terbebas dari siksa neraka. Amien ya rabbal alamin.
No comments:
Post a Comment