Jkt kadang yg namanya kecelakaan lalu lintas bukan hanya lantaran
keteledoran diri, qt sdh super hati-hatipun dpt saja kecelakaan lalu-
lintas. Pagi itu 10 than lalu kumeluncur ketempat kerja, tiba-tiba
sebuah sepada motor masuk diantara mobilku dengan mobil di sblh kanan di
jalan searah agaknya kecepatannya melebihi kecepatan mobil di keadaan
macet merayap. Motor menyenggol sebuah mobil yg ada di blkng mobil
dikananku. Walau senggolannya tak sberapa kencang cukup membuat penyok
pintu depan kiri mobil kesenggol. Tidak itu saja si pengemudi motor
oleng tak sanggup mengendalikan motor dn nyenggol pintu kanan blkng
mobilku penyok tak dpt dibuka. Pemuda itupun jatuh seiring motornya
rebah. Singkat kejadian mobilku, mobil kesenggol pertama dan pemuda tadi
minggir ke trotoar. Pemilik mobil tertabrak pertama, dmkn kesal
nampaknya. Pemuda tadi diminta menunjukkan identitas. Diminta mengganti
kira-kira berapa kerugian itu. Ku ndak tau persis, dompet si anak
dimimtanya. Perkiraanku dompetmyapun tipis. Aku cuma liat dari kejauhan
sekira jarak semobil lebih, kami berhenti paralel. Aku juga asik
melihat pintu kanan blkng mobilku yg rengsek ndak dpt dibuka. Usai
berurusan dg bpk pemilik mobil tertabrak pertama, sipemuda menghampiri
saya, minta maaf serta mengatakan dianya sudah ndak ada uang lagi sambil
menunjukkan dompetnya yg kosong. Dia minta alamatku untuk datang ngurus
ganti rugi. Tanpa pikir panjang kuberikan alamat kantorku dan kusegera
ke mobil menuju kantor karena sdh cukup lama terlambat. Hari itu juga
Mobil langsung diserahkan kebengkel guna diperbaiki. Bbrp hari kmudian
pemuda penabrak datang ke kantorku. Dari data yg disuguhkannya kuketahui
bahwa ybs baru saja selesai S1 dan baru seminggu diterima kerja di
suatu perusahaan. Dia (pemuda itu) dtg menyatakan bertanggungjawab atas
kecelakaan bbrp hari lalu menanyakan ttg biaya perbaikan mobilku. Stlh
mempertimbagkan kondisi pemuda itu yg baru saja mulai bekerja dan
agaknya bukan dari kalangan mampu diapun asal daerah belum lama datang
ke Jkt. Nyatanya untuk ngobati luka-lukanya krn kecelakaan itu ia dpt
pinjaman. Aku hargai tanggung jawab pemuda itu, walau aku tdk sama
sekali menahan identitasnya bahkan namanyapun aku tak sempat meyakini
dari ktp atau simnya, hanya dari apa yg dia katakan. Dia dtg saja sdh
suatu bukti bahwa dia seorang yg bertanggung jawab. Oleh karena itu dia
kubebaskan dari mengganti perbaikan mobilku.
Selang seminggu kemudian kudapat undangan menjadi nara sumber selama 2 hari di sebuah hotel di Denpassar Bali, audiance pengusaha komoditas ekspor. Pas hari pertama ku sdg berada di Bali, saudara sepupuku kebtln dari luar negeri, nilpon agar aku menunda meninggalkan Bali 3 hari lagi, lantaran keluarga sepupuku itu rpnya akan melamar untuk putranya seorang putri Bali. Putra sepupuku itu menyuting kasih dilanjutkan untuk berumah tangga dg putri Bali krn sesama belajar di Amerika. Di kalangan keluarga besar kami diriku sering di jadikan jubir urusan melamar atau nerima lamaran.
Kupenuhi permintaan sepupuku itu. Kupindah ke htl sesuai pesanan sepupuku itu dan biaya htl ditanggung olehnya.
Dasar slera makan kadang ngadat, ingin alih menu dari menu hotel, hari ketiga di Bali ku cari warung yg jual "Soto Madura". Warung sederhana sekali, tapi uenak sekali shg kunambah seporsi lagi. Perilaku makanku itu juga ditiru orang yg duduk dekatku sudut-sudutan meja kecil di warung itu. Terjadilah tegur sapa kami berdua. Rupanya ybs juga bukan asli penddk Bali. Perkenalan dilanjutkan ybs jadi sahabatku.
Selama 3 hari penantian menunggu rombongan dari luar negeri + 2 hari stlh sdr sepupuku dtg dari luar negeri untuk melamar di Bali, kenalan ku diwarung soto itu benar-benar jadi sahabat. Stlh jam kerjanya selesai, dia sll dtg kehotelku menginap, menemaniku, mengajakku ketempat-tempat rekreasi sekitar Denpassar dg mobil miliknya. Sukar kubayangkan sebelumnya aku mendapatkan kebaikan demikian banyak bila dinilai dg uang. Kupercaya bahwa setiap kejadian di dunia ini bukannya suatu kebetulan. Tentu kodrat dan iradat Allah lah yg mengaturnya. Apakah tingkahku memaafkan pemuda yg merengsekkan pintu mobilku bbrp minggu lalu itu dinilai Allah kebaikan dan langsung dibalas-Nya di dunia. Sepertinya pantas disimak Informasi Al- Qur'an berikut ini:
مَنْ جَآءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهٗ عَشْرُ اَمْثَالِهَا ۚ وَمَنْ جَآءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزٰٓى اِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ
"Barang siapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya. Dan barang siapa berbuat kejahatan dibalas seimbang dengan kejahatannya. Mereka sedikit pun tidak dirugikan (dizalimi)."
(QS. Al-An'am 6: Ayat 160)
Allah SWT berfirman: هَلْ جَزَآءُ الْاِحْسَانِ اِلَّا الْاِحْسَانُ
"Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula)."
(QS. Ar-Rahman 55: Ayat 60)
Dari periswa yg kujalani di atas, sepertinya biaya perbaikan mobilku jika dibandingkan dg kebaikan yg kuterima di Bali itu barangkali sdh melebihi 10 kali lipat.
Dari kejadian ini agaknya perlu qt yakin bahwa berbuatlah kebaikan. Kadang didunia ini langsung berbalas. Kalaupun tidak didunia terbalas, yakinlah di akhirat akan didapat. Yang membalas di dunia ini jangan diharapkan dari orang yg kita tanam kebaikan. Tetapi biarkan Allah yg memilihkan siapa yg membalaskan didunia ini.
Wain yakun shawaban faminallah. Wa in yakun khathaan faminni waminanassyaitan,. Wallahu warasuluhu bari ani minhu. (Dan sekiranya benar, maka itu datang dari Allah. Dan sekiranya salah, maka berarti datangnha dariku sendiri dan dari syaitan. Allah serta RasulNya berlepas diri daripadanya).
Wallahu 'alam bisshawab. Barakallahu fikum
Selang seminggu kemudian kudapat undangan menjadi nara sumber selama 2 hari di sebuah hotel di Denpassar Bali, audiance pengusaha komoditas ekspor. Pas hari pertama ku sdg berada di Bali, saudara sepupuku kebtln dari luar negeri, nilpon agar aku menunda meninggalkan Bali 3 hari lagi, lantaran keluarga sepupuku itu rpnya akan melamar untuk putranya seorang putri Bali. Putra sepupuku itu menyuting kasih dilanjutkan untuk berumah tangga dg putri Bali krn sesama belajar di Amerika. Di kalangan keluarga besar kami diriku sering di jadikan jubir urusan melamar atau nerima lamaran.
Kupenuhi permintaan sepupuku itu. Kupindah ke htl sesuai pesanan sepupuku itu dan biaya htl ditanggung olehnya.
Dasar slera makan kadang ngadat, ingin alih menu dari menu hotel, hari ketiga di Bali ku cari warung yg jual "Soto Madura". Warung sederhana sekali, tapi uenak sekali shg kunambah seporsi lagi. Perilaku makanku itu juga ditiru orang yg duduk dekatku sudut-sudutan meja kecil di warung itu. Terjadilah tegur sapa kami berdua. Rupanya ybs juga bukan asli penddk Bali. Perkenalan dilanjutkan ybs jadi sahabatku.
Selama 3 hari penantian menunggu rombongan dari luar negeri + 2 hari stlh sdr sepupuku dtg dari luar negeri untuk melamar di Bali, kenalan ku diwarung soto itu benar-benar jadi sahabat. Stlh jam kerjanya selesai, dia sll dtg kehotelku menginap, menemaniku, mengajakku ketempat-tempat rekreasi sekitar Denpassar dg mobil miliknya. Sukar kubayangkan sebelumnya aku mendapatkan kebaikan demikian banyak bila dinilai dg uang. Kupercaya bahwa setiap kejadian di dunia ini bukannya suatu kebetulan. Tentu kodrat dan iradat Allah lah yg mengaturnya. Apakah tingkahku memaafkan pemuda yg merengsekkan pintu mobilku bbrp minggu lalu itu dinilai Allah kebaikan dan langsung dibalas-Nya di dunia. Sepertinya pantas disimak Informasi Al- Qur'an berikut ini:
مَنْ جَآءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهٗ عَشْرُ اَمْثَالِهَا ۚ وَمَنْ جَآءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزٰٓى اِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ
"Barang siapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya. Dan barang siapa berbuat kejahatan dibalas seimbang dengan kejahatannya. Mereka sedikit pun tidak dirugikan (dizalimi)."
(QS. Al-An'am 6: Ayat 160)
Allah SWT berfirman: هَلْ جَزَآءُ الْاِحْسَانِ اِلَّا الْاِحْسَانُ
"Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula)."
(QS. Ar-Rahman 55: Ayat 60)
Dari periswa yg kujalani di atas, sepertinya biaya perbaikan mobilku jika dibandingkan dg kebaikan yg kuterima di Bali itu barangkali sdh melebihi 10 kali lipat.
Dari kejadian ini agaknya perlu qt yakin bahwa berbuatlah kebaikan. Kadang didunia ini langsung berbalas. Kalaupun tidak didunia terbalas, yakinlah di akhirat akan didapat. Yang membalas di dunia ini jangan diharapkan dari orang yg kita tanam kebaikan. Tetapi biarkan Allah yg memilihkan siapa yg membalaskan didunia ini.
Wain yakun shawaban faminallah. Wa in yakun khathaan faminni waminanassyaitan,. Wallahu warasuluhu bari ani minhu. (Dan sekiranya benar, maka itu datang dari Allah. Dan sekiranya salah, maka berarti datangnha dariku sendiri dan dari syaitan. Allah serta RasulNya berlepas diri daripadanya).
Wallahu 'alam bisshawab. Barakallahu fikum
No comments:
Post a Comment