Begal
bermakna, merampas ditengah jalan. Kalau Rampok merampas harta orang di rumah
atau di toko, di dalam bangunan. Nodong, meminta dengan paksa milik orang lain,
juga korban dalam perjalanan atau diluar rumah. Ketiga kejahatan ini diikuti dengan
ancaman senjata. Beda dengan maling,
melakukan aktivitas dengan sembunyi-sembunyi, kalau kepergok apa boleh
buat si maling siap mencederai pemergok. Kalau kejahatan di laut disebut
pembajak, perompak, nenek moyangku dulu ada istilah buat kejahatan di laut itu,
pelakunya namanya “Lanun”.
Terakhir
ini marak Begal Motor. Pada dasarnya tak adalah manusia yang secara sukarela
ingin menjadi penjahat. Kata lain, tak adalah manusia yang terlahir jadi
penjahat. Sehubungan dengan itu timbul pertanyaan, mengapa di masyarakat kita tumbuh
dan bermunculan penjahat, sehingga meresahkan masyarakat.
Bila
maulah mengkaji lebih dalam, masalahnya terpulang kepada kesulitan hidup yang memaksa orang untuk melakukan perbuatan
kejahatan “Krah hitam” di atas. Beda dengan kejahatan “Krah putih” penyebabnya
lain lagi, bukan kerena terpaksa, akan tetapi antara lain kerena ingin lebih
hebat dari orang lain.
Keterpaksaan
yang bagaimana sehingga membuat orang menjadi penjahat “Krah hitam”, pada
umumnya keterpaksaan didorong oleh kebutuhan perut, kebutuhan ekonomi.
Kesusahan hidup akhir-akhir ini mendera seperti tak dapat diketahui lagi kapan
akan berakhir. Harga-harga melonjak naik, dari mulai bahan yang akan dimasak
untuk dimakan, sampai bahan untuk mamasak makanan itu sendiri tak
henti-hentinya naik. Sementara mencari nafkah yang halal sudah semakin sulit.
Lapangan kerja tidak tersedia dikampung sendiri, tidak juga tersedia dikota
lain di negara sendiri. Kalau mau usaha, belum lagi mulai usaha, sudah dikenai
aturan yang melip yang ujung-ujungnya keluar duit, bukan untuk modal membangun
usaha, hanya untuk ngurus memenuhi syarat berusaha.
Keperluan
akan makan, merupakan kebutuhan yang paling mendasar manusia semakin sulit
dipenuhi, usaha non formal juga serba salah, tidak mudah, kadang berhadapan
dengan penggusuran dan perampasan perabot usaha. Rakyat kecil semakin sulit
semakin terhimpit. Kondisi ini agaknya merupakan salah satunya penyebab
menjelmakan penjahat-penjahat, walau bukan satu-satunya.
Kalau
tercipta kemakmuran di dalam kehidupan rakyat, maka hanya orang yang kurang
normal saja yang sudi untuk berprofesi menjadi penjahat “Krah hitam” tersebut.
Bila kita tanyakan kepada seorang penjahat yang kebetulan punya anak, biarpun
dianya penjahat yang paling jahat, maka yakinlah bahwa si penjahat tidak ingin
anaknya kelak mencari nafkah menjadi penjahat.
Dari
uraian singkat di atas, kiranya dapat dipahamkan bahwa yang penting di negeri
ini adalah menciptakan
kesejahtaraan hidup seluruh rakyat.
Kejeahteraan rakyat adalah kunci utama mengurangi kejahatan. Persoalannya bagaimana upaya untuk
mensejahterakan rakyat itu.
Negeri
kita adalah negeri yang sangat kaya tak ada bandingnya seluruh jagad ini. Tidak ada musim yang terlalu
ekstrim seperti belahan bumi lain. Hampir semua jenis tanaman dapat tumbuh dan
subur di bumi Indonesia. Lautnya menyediakan ikan dan hasil ikutan yang
demikian banyak. Perut bumi mengandung banyak harta yang kalau dimanfaatkan
untuk dan oleh bangsa sendiri, cukup buat memakmurkan hidup sampai ke anak
cucu. Mengapa masih banyak hasil pertanian yang
masih harus membeli dari negara lain.
Mengapa hasil laut dan hasil ikutannya belum sepenuhnya dapat untuk
memakmurkan rakyat. Mengapa isi perut bumi ini tidak dapat dinikmati banyak; oleh pewaris bumi itu sendiri. Jawabannya
dapat beragam, tergantung siapa yang menjawabnya.
Bila
penjawab tersebut kita kelompokkan, ambil saja misal dari kelompok Politikus, Budayawan,
dan Rohaniawan. Mungkin jawaban mereka adalah begini:
Politikus:
Kalau kami menang, maka seluruh kekayaan
alam yang dikandung bumi, dimiliki laut semua akan dipergunakan
sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Tidak ada lagi rakyat miskin yang
susah mencari penghidupan, sebab negeri kita kaya raya kemelaratan rakyat hanya
kerena salah kelola.
Budayawan:
Kesengsaraan rakyat selama ini, disebabkan kita sudah meninggalkan budaya yang
diwariskan oleh nenek moyang kita semenjak dahulu, dimana kita adalah bangsa
yang rajin, bangsa yang jujur. Kini kejujuran sudah jadi barang langka, korupsi
sudah menjadi budaya, ……………Sebab korupsi inilah yang membuat rakyat sengsara.
Rohaniawan:
Adalah tak masuk di akal, bangsa ini menjadi melarat, sebab alamnya begitu kaya,
begitu subur. Ini mesti disebabkan rakyat bangsa ini, kurang bersyukur, kurang
bertaqwa kepada Tuhan pencipta. Penduduk negeri ini banyak melakukan perbuatan
tidak baik dan keadilan belum ditegakkan di segala persoalan.
Jawaban
kelompok-kelompok tadi hanya kemungkinan, karena penulis bukanlah termasuk
dalam kelompok-kelompok tersebut. Silahkan koreksi dengan sepatutnya sesuai
dengan profesi pembaca. Tapi yang jelas kita sepaham bahwa negeri ini
sepertinya tak pantas untuk tidak makmur dan sejahtera dengan kekayaan bumi dan
air yang berlimpah, dengan tanah yang subur diikuti iklim yang tak ada
bandingan baiknya di seluruh dunia.
No comments:
Post a Comment