Wednesday, 25 December 2024

SEIMBANG

Disusun: M. Syarif Arbi No: 1.290.12.6-2024 Seimbang; secara sederhana berarti tidak berat sebelah, kiri dan kanan sama beratnya. Keseimbangan dalam pengertian jasmani seseorang, adalah kemampuan tubuh untuk mempertahankan posisi tetap stabil dalam berbagai kondisi, terutama saat tegak. Manusia terdiri dari dua unsur, yaitu jasmani dan rohani. Kedua unsur ini haruslah berimbang. Jasmani memerlukan perawatan diantaranya makanan bergizi, istirahat yang cukup, lingkungan yang nyaman, terpenuhi semua kebutuhan hidup. Rohani, juga memerlukan perawatan, harus selalu disirami agar tidak gersang, diberikan asupan nilai2 kerohanian yang bermutu, yang didapat dari ajaran agama. Agama mengajarkan, agar kita selalu menyeimbangkan antara kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani, kebutuhan duniawi dan ukhrawi. Agama tidak membenarkan seseorang, yang dalam hidupnya hanya mementingkan kebutuhan jasmani, dengan mencari dunia untuk kebahagiaan jasmani semata. Dalam pada itu juga tidak membenarkan seseorang, yang hidupnya hanya mementingkan kebutuhan rohani, tanpa memperdulikan kebutuhan jasmaninya. Allah memberi petunjuk dalam surat al-Qashshas ayat 77: وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الآخِرَةَ وَلا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ وَلا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الأرْضِ إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ (القصص: ٧٧) “Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi, dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”. Juga di surat an-Nisa’ ayat 9 Allah berfirman: وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا (النساء: ٩) “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”. Dengan demikian sejauh mungkin, sedapat mungkin setiap diri harus berikhtiar agar tidak meninggalkan anak-anak keturunannya dalam keadaan miskin. Baik miskin harta dan ilmu pengetahuan dunia, maupun miskin dalam perilaku beribadah dan ilmu pengetahuan akhirat. Hendaklah setiap ORTU membekali anak2 mereka harta dan ilmu pengetahuan dunia yang cukup sehingga ia tidak bergantung pada belas kasihan orang lain untuk memenuhi hajat hidup mereka. Juga setiap ORTU hendaklah mewariskan ketaatan beribadah kepada Allah, dilengkapi dengan ilmu pengetahuan agama yang mumpuni, sehingga menjadi hamba2 Allah yang taqwa. Ayat 9 an-Nisa dikutip diatas ada perintah taqwa menunjukkan bahwa membekali harta yang cukup kepada anak merupakan bagian dari ketaqwaan kepada Allah. Juga mempunyai makna bahwa anak2 generasi penerus kita tidak cukup hanya dibekali kebutuhan jasmani, tetapi juga harus dibekali kebutuhan rohani yang cukup. Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 143 menegaskan: وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَٰكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِّتَكُونُوا۟ شُهَدَآءَ عَلَى ٱلنَّاسِ وَيَكُونَ ٱلرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا “Dan demikianlah Kami menjadikan kamu (umat Islam), umat yang moderat (wasat), agar kamu menjadi saksi atas manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas kamu.“ Konsep wasatiyyah diajarkan Allah ini menekankan bahwa kehidupan yang baik adalah kehidupan yang seimbang antara urusan dunia dan akhirat. Keseimbangan menyikapi hidup di dunia ini, hendaklah menjadi pedoman bagi setiap diri dan diwariskan kepada generasi penerus. Semoga kita semua, sanggup memelihara keseimbangan dalam menjalani sisa2 hidup ini, dan dapat mewariskannya ke generasi yang akan datang. آمِيّنْ ….آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَ مِيّنْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم Jakarta, 26 Desember 2024 24 Jumadil Akhir 1446H

No comments:

Post a Comment