Saturday 28 August 2021
SERBA-SERBI LANSIA.
Sunday 22 August 2021
Dipersiapkan PAS atau SEBELUM diperlukan.
Friday 20 August 2021
BIBIR di COVID 19
Tuesday 17 August 2021
DIRGAHAYU HUT KEMERDEKAAN RI KE 76.
Friday 13 August 2021
DURASI ALAM
Agama membagi alam ini:
1. Alam pra lahir yaitu alam kandungan ibu, berdurasi umumnya 9 bulanan. Atau alam sebelum hidup.
2. Alam sesudah hidup, alam kematian. Alam sesudah hidup terbagi lagi:
a. Alam kubur, bermula dari berpisahnya ROH dan JASMANI. Durasi alam kubur, tidak ada pihak yg tau berapa lama alam yg disebut juga alam barzah ini. Durasinya sejak mati sampai hari kiamat, demikian panjaaang.
b. Alam akhirat, berlangsung sesudah hari kiamat, semua yg di alam barzah dihidupkan kembali, Roh dan Jasmani dipasangkan kembali. Di alam akhirat ini ditentukan masing2, apakah penghuni surga berdurasi tak terbatas atau apakah ke neraka dg durasi tertentu atau selamanya.
Untuk menuju alam sesudah hidup adlh alam kita sekarang ini. Yaitu alam DUNIA. Alam dunia durasinya dibagi 2 ialah:
a. Durasi alam dunia secara umum yaitu sampai hari kiamat. Tak ada yg tau kapan itu bakal terjadi.
b. Durasi alam dunia secara khusus, sebetulnya tak ada juga yg tau pasti, akan tetapi bentangan durasinya diantara 70 sampai 80 tahunan, jarang sampai ratusan tahun.
Kalau mau membaginya lagi alam dunia dpt pula dibagi menjadi:
a. alam nyata, b. alam mimpi dan bahkan kini dpt juga ditambah dg c. alam maya (dunia medsos).
Menarik dibincangkan durasi alam dunia dianya singkat namun bermakna sangat:
ALAM NYATA.
Durasi 70-80 tahun, rata2 sampai usia 20-25 tahun masa persiapan termasuk pendidikan, atau merintis usaha. Selanjutnya 60 tahun keatas semuanya sdh menurun.....
Jadi masa persiapan kehidupan untuk dunia dan akhirat yg produktif dg jiwa dan raga, paling2 hanya 30an tahun. 10 tahun dari masa produktif itu digunakan untuk tidur, lalu net effektif durasi hidup produktif hanya 20an tahun. Kurun waktu 20 tahunan itulah masa ibadah yg dpt intensif. Masa itu pula tenaga msh kuat ibadah secara jasmani dan jiwa lbh sempurna, karena bila usia sdh lanjut mulai banyak udzur. Durasi 20 tahunan itulah manusia dimungkinkan mempersiapkan diri untuk kehidupan alam kubur yg tak ketauan durasinya, serta alam akhirat yg kekal. Alangkah ruginyanya bila waktu bernas 20 tahun itu terbuang sia2. Padahal durasi 20 tahun itu dlm ukuran akhirat hanyalah seperlimapuluh hari atau 28.8 menit dibulatkan k/l setengah jam. (refer QS. 22 = Al-Hajj ayat 47)
"....وَاِ نَّ يَوْمًا عِنْدَ رَبِّكَ كَاَ لْفِ سَنَةٍ مِّمَّا تَعُدُّوْنَ
"......Dan sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu."
Maka benarlah sumpah Allah*) bahwa manusia itu sangat merugi bila tdk bijak memanfaatkan waktu yg dmkn sempit utamanya kepentingan persiapan diri ke alam kubur dan akhirat yg pasti didatangi.
*( وَا لْعَصْرِ
اِنَّ الْاِ نْسَا نَ لَفِيْ خُسْرٍ
اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَا صَوْا بِا لْحَقِّ ۙ وَتَوَا صَوْا بِا لصَّبْرِ
"Demi masa."
"Sungguh, manusia berada dalam kerugian,"
"kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran."
(QS. 103 = Al-'Asr ayat 1-3).
ALAM MIMPI.
Mungkin ada yg pengen melogikakan DURASI alam dunia dan akhirat, kok bgt ekstrim perbandingannya. Tentu anda pernah bermimpi. Anda ingat betul bahwa mulai membaringkan diri pukul 10 malam. TV kamar anda di sleep 60 menit. Tak terasa anda mulai tertidur entah pukul berapa. Anda bermimpi membeli mobil baru, selanjutnya mencoba mobil baru pergi berwisata ke taman safari. Ketika masuk ke area binatang buas, anak bungsu anda umur belasan tahun, iseng membuka kaca mobil mau bercanda dg Harimau. Anda melihat dari kaca spion keisengan anak anda itu, selanjutnya melarang dg menjeriiiit. Bersamaan dg itu anda terbangun dari tidur anda. Sementara TV yg anda sleep masih tayang. Jam dinding baru pukul 10.16 menit. Berarti Durasi mimpi anda itu kurang dari 15 menit. Dalam durasi itu anda sempat bertransaksi beli mobil baru, menyiapkan keluarga masuk mobil, dari rumah anda ke taman safari, masuk area binatang buas. Naaah di dunia saja sdh dpt kita buktikan perbedaan DURASI antar alam nyata dan alam mimpi, apalagi durasi alam kubur dan alam akhirat. Tentu jauh berbeda.
ALAM MAYA.
Puluhan tahun yl, blm pernah terbayang teknologi MEDSOS, dimana kita dapat bertatap muka dibatasi jarak dan ruang. Dulu perlu durasi yg panjang untuk bersilaturahmi dg teman di Surabaya bila awak di Jakarta. Kini yg terjadi kita dapat ber audiance serempak di saat yg sama dg teman atau keluarga di berbagai kota bahkan benua.
Semoga Allah menyadarkan kita bila terlena dg durasi kehidupan dunia ini yg bgt singkat, agar senantiasa mempersiapkan diri guna menyongsong alam kubur dan alam akhirat dg durasi yg panjaaaang tiada berujung.
آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
بارك الله فيكم
وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
M. Syarif Arbi.
Kutulis artikel ini di ruang tunggu POLI MATA RS masih masa Pandemi, dg prokes ketat.
Jakarta, 4 Muharram 1443 H.
13 Agustus 2021.
(831.08.21).
Wednesday 11 August 2021
Terombang Ambing
Benda di atas air bergelombang; mengapung-apung turun-naik, kekiri-kekanan, terbawa kesana kemari tak tentu arah. Itu namanya "terombang ambing".
Pikiran tidak tenang, menjadikan perasaan bergelora dlm arti gelisah. Dalam kebimbangan, tak tetap pendirian, tak mantap, ragu2.
Dlm menentukan pilihan, ragu mau pilih siapa; si A, si B atau si C dstnya. Namanya juga "terombang ambing".
Juga termasuk "terombang ambing", bila ketika mengikuti pendapat, dlm hal terdpt bbrp pendpt, bingung ikut pendapat yg mana. Pagi ikut suatu pendapat, petang berubah pikiran ikut pendapat yg lainnya.
Paling hebat dampaknya bila terombang ambing itu dlm memantapkan iman. Misalnya masih goyah menetapkan iman, blm tetap pendirian. Bisa jadi pagi beriman petang imannya hilang. Masih dpt terpengaruh faktor ekstern. Terpengaruh untung-rugi. Masih dpt dipengaruhi orang lain.
Salah satu yg dpt mempengaruhi seseorang terombang ambing dlm iman adlh teman. Oleh karena itu memilih teman/sahabat sangat penting agar iman tidak terombang ambing.
Tersebut kisah seorang yang terbilang akrab dengan Rasulullah Muhammad ﷺ. UQBAH bin ABU MU’AITH. Suatu hari mengundang Nabi Muhammad ﷺ untuk makan di rumahnya. Tentulah, pengundang dan yang diundang sudah demikian akrab. Kalau tidak, mana mungkin sampai mengundang makan.
Suatu budaya turun temurun sejak sebelum Islam, orang Arab sangat menghormati tamu. Tuan rumah memposisikan diri sebagai khadam (pembantu) si tamu. Nabi Muhammad ﷺ karena dalam pergaulan sehari hari tau bahwa Uqbah bersimpati dengan risalah Islam. Maka beliau mengemukakan suatu syarat, baru mau menyantap makanan yang disediakan tuan rumah. Syarat itu ialah Uqbah lebih dahulu menyatakan diri masuk Islam dengan mengucapkan dua kalimah syahadah. Memang dasarnya dia juga bersimpati dengan Islam dan juga dalam rangka menghormati tamu, makapun Uqbah bersyahadat dihadapan Rasulullah.
Beberapa lama setelah masuk Islam itu, Uqbah bertemu dengan teman akrabnya juga, bernama UBAYYU bin KHALAF, Uqbah-pun menceritakan akan dirinya telah masuk Islam kepada Ubayyu.
Reaksi Ubayyu sangat menyesali ke islaman Uqbah, entah apa yang diprovokasikan kepadanya, antara lain akan lepasnya ikatan dengan masyarakat Quraisy, nanti akan berakibat kesulitan dalam perekonomian karena dikucilkan. Maka akhirnya Uqbah mulai bimbang, pikirannya mulai "terombang ambing". bbrp hari Uqbah dlm ke "terombang-ambingan", antara ikrar yg tlh diucapkan dihadapan nabi Muhamad ﷺ dan propaganda Ubayyu. Pada akhirnya, dia minta petunjuk bagaimana cara mencabut syahadat tsb kpd Ubayyu bin Khalaf.
Ubayyu memberi petunjuk kepada Uqbah, agar segera menemui Rasulullah untuk mencaci maki Rasulullah dan meludahi mukanya.
Singkat kisah Uqbah mendapati Rasulullah sedang shalat, sujud di "Daarun-Nadwah", Uqbah-pun melaksanakan saran Ubayyu yaitu mencaci maki dan meludahi muka Rasulullah Muhammad ﷺ.
Ketika itu sudah dekat waktunya Nabi hijrah ke Madinah. Cacian dan makian Uqbah itu dijawab Rasulullah “Apabila suatu waktu kelak saya berjumpa dengan engkau diluar kota Mekah ini pedang saya akan memenggal kepalamu”.
Dalam perang Badar. Uqbah tertawan dan Ali diperintahkan mengeksekusinya. Ini salah satu contoh orang yang imannya terombang-ambing, lantaran pengaruh teman. (terpetik dari Tafsir Al-Azhar Juzu 19 halaman 10 s.d. 13).
Diabadikan dalam Al Qur’an surat Al Furqan 28:
يٰوَيْلَتٰى لَيْتَنِيْ لَمْ اَتَّخِذْ فُلَا نًا خَلِيْلًا
"Wahai, celaka aku! Sekiranya (dulu) aku tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku),"
(QS. Al-Furqan ayat 28)
Apa kita termasuk masih terombang ambing dlm beriman, yang paling tau adalah kita sendiri dan Allah.
لَعَمْرُكَ اِنَّهُمْ لَفِيْ سَكْرَتِهِمْ يَعْمَهُوْنَ
"(Allah berfirman), Demi umurmu (Muhammad), sungguh, mereka terombang-ambing dalam kemabukan (kesesatan)."
(QS. Al-Hijr ayat 72).
Apakah kita termasuk "sesungguhnya mereka= اِنَّهُمْ" dlm ayat di atas.
Semoga tidak........., justru mantab, istiqamah dlm beriman.
آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
بارك الله فيكم
وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
M. Syarif Arbi.
Jakarta, 3 Muharram 1443 H.
12 Agustus 2021.
(830.08.21).
Monday 9 August 2021
BERPURA-PURA.
Ber-pura2, adlh suatu perbuatan yg dpt menyulitkan diri sendiri dan orang lain.
Ambil contoh; Orang kaya ber-pura2 miskin, nyamar misalnya, kalau terlalu lama mesti repot ndak biasa dg keadaan orang miskin bisa2 jatuh sakit.
Tapi lbh sulit orang miskin ber-pura2 kaya....... selesai ber-pura2nya jadinya akan tambah miskin lagi, sebab ketika ber-pura2 kaya, berbiaya tinggi, harta yg adanya cuma sedikit terkuras buat biaya ber-pura2 kaya.
Nah bgmn kalau ber-pura2 beriman.
Dalam hati mereka tidak menerima risalah agama yang dibawa Nabi2 dan Rasul2, akan tetapi karena pengikut kelompok yg beriman sudah mulai kuat, untuk merapat kepada kelompok tidak beriman dirasa kurang aman. Maka mereka bersikap berpura-pura beriman, tetapi dalam hatinya tetap menolak.
Dalam sejarah Pertumbuhan agama Islam terkenal nama Abdullah bin Ubay. Kelompok ini dalam Islam mula pertama adanya di Madinah, kala itu pengikut Nabi Muhammad ﷺ. sudah banyak ketimbang yang tidak menerima iman yang dibawa Nabi Muhammad ﷺ.
Sikap berpura-pura ini setidaknya dapat menyelamatkan diri yang bersangkutan. Diabadikan Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 8 dan 9.
وَمِنَ النَّا سِ مَنْ يَّقُوْلُ اٰمَنَّا بِا للّٰهِ وَبِا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِيْنَ
"Dan di antara manusia ada yang berkata, "Kami beriman kepada Allah dan hari akhir," padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman."
(QS. 2 = Al-Baqarah ayat 8)
يُخٰدِعُوْنَ اللّٰهَ وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا ۚ وَمَا يَخْدَعُوْنَ اِلَّاۤ اَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُوْنَ
"Mereka menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanyalah menipu diri sendiri tanpa mereka sadari."
(QS. 2 = Al-Baqarah ayat 9)
Masa kinipun tak kurang Jumlah kelompok berpura-pura beriman ini, sesungguhnya mereka justru musuh orang beriman. Dalam terminology agama Islam mereka ini disebut kelompok al-munafiqun, sehingga sampai ada khusus satu surat dalam al-Qur’an, surat 63 sebanyak 11 ayat diturunkan di Madinah. Surat "Al-Munafiqun".
Seperti dikemukakan di atas bahwa kelompok ini bermula di Madinah. Sekarang kelompok ini berada di mana2 di dunia ini. Dikelompok manakah kita berada, yang paling tau adalah kita sendiri dan Allah.
Namun dari sudut pandang agama Islam, kelompok ber-pura2 beriman, yaitu kaum munafik sangat berbahaya.
Sebab kelompok tidak beriman, misalnya mereka tdk beragama Islam sudah jelas. Mereka melaksanakan ajaran agama mereka masing2. Sepanjang mereka tidak mengusik agama islam, mereka yg ada di Indonesia adlh saudara kita sebangsa. Kalau dianya bangsa lain, mereka adlh saudara kita sesama ummat manusia.
Dalam sejarah Islam, Islam tidaklah memusuhi orang yang belum mau menerima risalah Islam, bahkan dapat hidup berdampingan secara saling bahu-membahu dalam kebaikan kehidupan dunia.
Dalam hal berdampingan secara damai dg aneka agama, konsep toleransi agama Islam ditegakkan atas dasar 4 (empat) konsep yg tersurat jelas dlm Al-Qur'an:
1. Surat Al-Baqarah ayat 256. Ttg tdk ada paksaan dlm beragama.
لَاۤ اِكْرَاهَ فِى الدِّيْنِ
"Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam)", .........."
2. Surat Al-Kafirun ayat 6, masing2 agama silahkan anut agamanya yg diyakininya.
لَـكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ
"Untukmu agamamu, dan untukku agamaku."
3. Tak boleh menghina agama lain, (Al-An'am ayat 108).
وَلَا تَسُبُّوا الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ فَيَسُبُّوا اللّٰهَ عَدْوًا بِۢغَيْرِ عِلْمٍ ۗ ............"
"Dan janganlah kamu memaki sesembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa dasar pengetahuan.
4. Islam paham betul bahwa agama diturunkan beragam.
............ ۗ اَفَلَمْ يَايْـئَسِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اَنْ لَّوْ يَشَآءُ اللّٰهُ لَهَدَى النَّا سَ جَمِيْعًا ۗ ................"
"....... ....... Maka tidakkah orang-orang yang beriman mengetahui bahwa sekiranya Allah menghendaki (semua manusia beriman), tentu Allah memberi petunjuk kepada manusia semuanya. ............."
(QS.13 = Ar-Ra'd ayat 31).
dan......:
".............. ۗ وَلَوْ شَآءَ اللّٰهُ لَجَـعَلَـكُمْ اُمَّةً وَّا حِدَةً وَّلٰـكِنْ لِّيَبْلُوَكُمْ فِيْ مَاۤ اٰتٰٮكُمْ فَا سْتَبِقُوا الْخَـيْـرٰتِ ۗ .............."
"...........Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan.........,"
(QS.5 = Al-Ma'idah ayat 48).
Di tahun baru Hijriyah hari ini, semoga kita terus dpt meningkatkan Iman dan taqwa. Terus berpegang kpd konsep2 dasar Islam dlm pergaulan ummat manusia.
Selamat tahun baru Hijriah 1 Muharram 1443.H.
Semoga Allah menjadikan hari mendatang lbh baik untuk ummat manusia.
Semoga Allah segera menghilangkan virus corona, atau diberikan ilmu kpd manusia agar dpt menjinakkan virus corona, sehingga tdk berbahaya untuk ummat manusia.
آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
بارك الله فيكم
وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
M. Syarif Arbi.
Jakarta, 1 Muharram 1443 H.
10 Agustus 2021.
(829.08.21).
Saturday 7 August 2021
Kekuatan Jiwa dikala gagal dan sukses.
Sesekali sempat nyaksikan tayangan langsung atau tayangan ulangan olympiade Tokyo. Seru nonton pertandingan sepak bola. Cabang olah raga yg satu ini menghendaki:
1. Kerja sama team.
2. Kemampuan individu masing2 pemain.
3. Dibatasi durasi waktu tanding.
4. Tak tik dan strategi dari pelatih.
5. Kekuatan jiwa dari para pemain.
Dua team berlaga, sama2 memiliki kerjasama yg baik. Sama2 punya kemampuan individu yg hebat. Sama2 pula memiliki ramuan taktik teknik tinggi dari pelatih. Akhirnya berakhir dg adu penalty.
Sejak mulai sepakan pertama sampai akhir sblm adu penalty, sbtlnya seluruh pemain sdh bersenjatakan "kekuatan jiwa". Namun ketika adu penalty "kekuatan jiwa" benar2 diuji bagi penendang dan penjaga gawang, secara perorangan.
Di adu penalty bagi keeper sasaran tendangan mungkin terasa cukup luas, tinggi gawang 2,44 meter. Lebar gawang 7,32 meter. Dibatasi tiang dan mistar gawang berdiameter 12 sentimeter. Titik putih 11 meter dari mulut gawang mungkin dirasa bgt dekat........ Banyak pengamat katakan: "99,9 % akan masuk"........
Dlm pertarungan kekuatan jiwa, buat penendang luas area gawang 2,44 x 7,32 mt itu dimana ditengahnya berdiri penjaga gawang, boleh jadi:
1. Dianya dpt menenangkan jiwanya yakin GOL, karena cukup leluasa bidang mengarahkan bola.
2. Atau sebaliknya gawang terasa sempit, jiwa goncang. Jiwa penendang terganggu, ragu2 mengarahkan bola, lalu nyasar ke atas atau ke samping gawang.
3. Kekuatan jiwa, membaca gerak bahu penjaga gawang akan rebah kemana. Lalu mengarahkan bola berlawanan dg arah rebahnya penjaga gawang.
Bagi penjaga gawang boleh jadi jiwanya terguncang terasa mulut gawang begitu luas:
1. Sulit baginya menenangkan jiwa, merasa bola akan pasti gol. Kemungkinan menepis, menangkap bola sangat kecil.
2. Me-lompat2 menenangkan jiwa, untuk siap menyambar bola. Bisa ke kiri, bisa ke kanan, pojok kiri/kanan atau malah di tengah.
3. Berusaha membaca niat di hati penendang "melalui kekuatan jiwa". Kalau berhasil pembacaannya, akan pas merebahkan diri ke arah bola, kemungkinan menggagalkan gol.
Tak sedikit dari kesebelasan yg kalah,....... termenung, bahkan menangisi kekalahan, menyesali kesalahan mengapa meleset bola yg ditendang hingga menjadi lantaran kekalahan.
Bagi orang beriman persoalan dmkn itu dipandang sbg taqdir sesuatu yg tlh ditentukan Allah.
Bagaikan kalau kita nonton siaran ulang sepak bola. Skor tak kan berubah lagi. Bahkan kita sdh mengetahui bakal perpanjangan waktu dan akhirnya adu penalty. Kitapun tau penendang yg gagal dan tendangan yg dpt di tepis. Sebab sdh nyaksikan siaran langsungnya.
Bgtlah perumpaan hidup kita di dunia ini, taqdir sdh ditentukan. Namun keberuntungan atau kebuntungan kita blm kita ketahui sblmnya, sbgmn menyaksikan siaran ulang sepak bola. Padahal sdh ditentukan sblm terjadi.
Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
كَتَبَ اللهُ مَقَادِيْرُ الخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِيْنَ أَلْفَ سَنَةٍ
“Allah telah mencatat takdir setiap makhluk 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.” (HR. Muslim no. 2653, dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash.
Akan hal ketentuan kalah dan menang itu tlh ditetapkan sblmnya......
Melalui iman, keyakinan tsb refer kepada ayat 22 dan 23 surat Al-Hadid:
"......... فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْـرَاَ هَا ۗ ........."
"........telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. ....."
(QS. 57 = Al-Hadid ayat 22).
لِّـكَيْلَا تَأْسَوْا عَلٰى مَا فَا تَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوْا بِمَاۤ اٰتٰٮكُمْ ۗ ............"
"Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu............ "
(QS.57= Al-Hadid ayat 23).
Kekuatan jiwa, dominan dlm menentukan kalah dan menang, sukses dan gagal dlm perjuangan hidup ini. Sekaligus "kekuatan jiwa" juga membuat tdk terlalu terpuruk jika gagal, tidak pongah jika sukses.
Semoga kita selalu bersyukur jika berhasil dan bersabar bilamana gagal.
آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
بارك الله فيكم
وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
M. Syarif Arbi.
Jakarta, 29 DzulHijjah 1442 H.
8 Agustus 2021.
(828.08.21).
Thursday 5 August 2021
Sinergi Mengoptimalkan Kinerja.
Setiap orang dlm hidup ini, tlh ditentukan oleh yg Maha Kuasa perannya dalam masyarakat. Faktor yg ikut menentukan keberperanan tsb adlh:
1. Postur tubuh (fisik).
2. Kekuatan jiwa (psikis)
3. Kematengan pribadi (sifat- pribadi).
4. Pengetahuan dan ketrampilan
5. Pengalaman.
6. Kemampuan berkomunikasi.
7. Iman dan taqwa.
Postur tubuh.
Jadinya ingat regu volley, basket dan sepak bola. Postur tubuh salah satu faktor menentukan kinerja olahragawan ybs. Penjaga gawang dan striker, smasher, idealnya berperawakan besar tinggi. Sementara itu di kegiatan2 aktivitas kehidupan lainnya, semua kondisi fisik ada perannya. Manusia tercipta aneka bentuk fisik agar bersinergi dg sesama karena manusia diciptakaan Allah lemah.
يُرِيْدُ اللّٰهُ اَنْ يُّخَفِّفَ عَنْكُمْ ۚ وَخُلِقَ الْاِ نْسَا نُ ضَعِيْفًا
"Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, karena manusia diciptakan (bersifat) lemah."
(QS. 4 An-Nisa' ayat 28).
Makanya manusia harus bekerja sama yg harmonis bila ingin mencapai kinerja yg optimal. Kita ambil saja satu dari contoh di atas apa jadinya kalau striker main sendiri tidak di oper oleh pemain garis belakang. Gol tak akan tercipta. Kalau si striker terus2an jemput bola ke garis belakang tak akan mampu bertahan dilapangan sampai 30 menitpun apalagi 45 menit. Boleh saja sih penjaga gawang setelah kotak penalty menggocek bola sendiri sampai ke gawang lawan. Tapi bahaya bila terjadi serangan balik, gawang kosong.
Dlm masyarakat berbangsa, bernegara dan berhubungan internasional Allah tegaskan bahwa diciptakan manusia dg perbedaan tapi untuk bersinergi.
يٰۤاَ يُّهَا النَّا سُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَآئِلَ لِتَعَا رَفُوْا ۗ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَ تْقٰٮكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
"Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti."
(QS. 49 Al-Hujurat ayat 13).
Nah hidup tdk dpt sendiri, dlm lingkungan kerja yg paling kecilpun misalnya di suatu perusahaan, SDM akan mencapai kinerja optimal apabila segala postur tubuh (fisik), yg jangkung yg pendek yg kuat yang agak lemah, wanita dan pria yg berpengalaman yg piawai; bersinergi. Dibarengi masing2 dlm bekerja dlm rangka iman dan takwa kpd Allah.
Terbatasnya ruangan, kupasan faktor2 berikutnya, Insya Allah menyusul. Smg kita dpt berperan positif dan produktif di komunitas apapun berada.
آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
بارك الله فيكم
وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
M. Syarif Arbi.
Jakarta, 26 DzulHijjah 1442 H.
5 Agustus 2021.
(827.08.21).
Monday 2 August 2021
Kelengkapan diri.
Di jasad terpasang panca indra.
Dapat melihat lantaran mata.
Dapat mendengar karena telinga.
Hidung, membau aneka aroma.
Asin, manis, pahit lidah yg rasa.
Kasar, halus dg kulit dpt diraba.
Akal, Nafsu, di qalbu tertanam.
Dengan Akal, nafsu dpt diredam.
Akal membuat hati jadi tentram.
Akal kendali marah dan dendam.
Oleh nafsu peradaban maju.
Nafsu memperjelas yg dituju.
Semangat hidup jadi menggebu.
Nafsu arahkan akal menjadi jitu.
Manusia tercipta dari unsur konkrit dan abstrak yaitu: JASMANI dan ROHANI. Di Jasad tertanam ROH. Di dlm Roh tersemai qalbu, nurani, perasaan.
Di jasad terpasang panca indra;
untuk mengetahui keadaan luar. Yakni indra penglihat (mata), indra pendengar (telinga), indra pembau/pencium (hidung), indra pengecap (lidah) dan indra peraba (kulit).
Di qalbu tertanam Akal dan Nafsu. Menggunakan Akal, perasaan dpt dikendalikan. Pakai Akal dpt menilai sesuatu. Akal dpt memilah baik dan buruk.
Dlm setiap aktifitas selalu terlibat akal dan nafsu sblm suatu kegiatan direalisasikan. Nafsu pencetus keinginan, akal mempertimbangkan teknis pelaksanaan. Gabungan keinginan (produk nafsu) dan teknis pelaksanaannya (produk akal) tersinkron dlm niat. Niat kadang terucap lisan melalui lidah, kadang tetap tersimpan di dlm hati. Unsur konkrit manusia berupa jasadlah sbg eksekutornya.
Nafsu condong mengajak kpd hal yg tdk baik, kecuali nafsu yg mendpt rahmat Allah.
".......... اِنَّ النَّفْسَ لَاَ مَّا رَةٌ بِۢا لسُّوْٓءِ اِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّيْ ۗ..........."
".... ...... karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku. .........""
(QS. 12 Yusuf ayat 53)
Merealisasikan niat, dua unsur pembentuk manusia itu (jasmani dan rohani) hrs terlibat. Ibadah tak cukup hanya dg niat di dlm hati. Ibadah tak cukup hanya dg deklarasi di lisan.
Walaupun dikabarkan "niat ibadah saja, sudah tercatat satu kebaikan". Tapi bila niat baik saja kemudian di dlm niat itu terselip kecenderungan untuk tidak melaksanakannya (Allah mesti tau), bukankah yg dmk ini namanya "ngolok2".
Apalagi Allah yg maha tau yg ghaib dan yg nyata. Manusia saja, thdp ucapan dan niat tak sungguh2 dapat menduga, dari menyimak intonasi kalimat, dari memperhatikan body language, dari melihat kedipan mata.
Contoh ringan; para pembaca mungkin pernah mengajak teman2 untuk ketemuan.
Kadang teman2 yg di ajak menjawab dg "إِن شَآءَ ٱللَّهُ", tapi dari tekanan nada "إِن شَآءَ ٱللَّهُ", roman muka dan bahasa tubuh si yg diajak, dpt menduga teman itu sungguhan akan hadir atau tidak.
Kebanyakan dugaan ini benar.
Dari contoh di atas terdpt korelasi ucapan hati dan perbuatan.
Orang yg hawa nafsunya sdh terkendali selalu "satunya kata dg perbuatan". Sebab Allah tak suka thdp orang dg orang yg "lain dimulut lain dihati" di surat As-Saff ayat 2 dan 3 berikut:
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَ تَقُوْلُوْنَ مَا لَا تَفْعَلُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?"
كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللّٰهِ اَنْ تَقُوْلُوْا مَا لَا تَفْعَلُوْنَ
"(Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan."
Dalam kenyataan, banyak sekali ditemukan orang yg mengatakan sesuatu tidak ditepati.
Mudah2an tidak ditepati itu lantaran bukan karena sejak semula memang sdh berniat tdk akan ditepati, bagaikan
إِن شَآءَ ٱللَّهُ"
teman anda yg sengaja tak akan memenuhi ajakan anda di tulis diatas....... Tetapi tdk ditepati janji betul2 karena keadaan diluar kemampuan manusia.
Bagi penerima janji juga tak usah terlalu gampang percaya kpd pihak yg berjanji, perlu di timbang dg akal, apakah janji2 tsb masuk akal. Supaya tidak teramat kecewa bila yg berjanji ingkar janji nantinya.
Wain yakun shawaban faminallah. wain yakun khatha an faminni wa minasyaithan. Wallahu warasuluhu barii ani minhu.
Semoga kiranya ada manfaatnya.
آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
بارك الله فيكم
وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
M. Syarif Arbi.
Jakarta, 23 DzulHijjah 1442 H.
2 Agustus 2021.
(826.08.21).